TERMINASI KABEL
Terminasi biasa di aplikasikan di cubicle, trafo, motor dan jaringan distribusi listrik. Untuk menentukan terminasi yang perlu di perhatikan adalah:
A. Type kabel
Type kabel untuk terminasi ada 2 yaitu type singlecore dan multicore, kenapa kita harus memperhatikan hal tersebut karena perbedaannya pada terminasi singlecore tidak memerlukan celana kabel dan selongsong kabel, tapi untuk terminasi multicore kita perlu menambahkan celana kabel dan selongsong yang fungsinya untuk memisahkan kabel dari intinya, sehingga kabel tersebut bisa bercabang.
B. Rating tegangan
Jenis terminasi dibagi sesuai rating tegangan antara lain : 6-10 kV , 15-24 kV, hingga 35 kV. Perbedaanya ada ditingkat kemampuan isolasinya, semakin tinggi tegangan maka semakin tinggi spesifikasi terminasinya.
C. Pemasangan Indoor atau Outdoor
Perbedaan terminasi indoor dan outdoor ada pada sirip terminasinya, type indoor terdapat 4 sirip dan type outdoor ada 6 atau 8 sirip. Fungsi dari sirip tersebut adalah untuk mengurangi/menghambat treking tegangan dari ujung kabel ke grounding, dan selain itu berfungsi untuk menghambat dan memecah air hujan.
D. Diameter kabel
Diameter terminasi juga harus disesuaikan dengan spesifikasi kabel nya, karena pengaruh terhadap selongsong terminasi. Apabila terminasi tidak sesuai dengan dimensi kabel maka bisa longgar atau terlalu press.
Selain terminasi diatas jenis terminasi yang digunakan untuk cubicle dan trafo adalah sebagai berikut :
A. DEAD BREAK TEE CONNECTOR / ELBOW
Jenis terminasi ini kusus digunakan untuk cubicle atau panel type full insulated, yang artinya cubicle / panel tersebut di design tertutup dan terisolasi penuh sehingga mempunyai tingkat keamanan yang sangat baik.Jenis terminasi ini kusus digunakan untuk trafo type indoor atau trafo yang tidak menggukan bushing pada koneksi tegangan menengahnya (TM).
Deminkian penjelasan singkat mengenai terminasi kabel power, apabila ada kurangnya bisa didiskusikan di kolom komentar. Salam Power....
Comments