INSULATION RESISTANCE TEST



 Uji Tahanan Isolasi – Seperti pada pembahasan sebelumnya mengenai hambatan isolasi, kali ini kita mencoba membahas penerapannya pada peralatan listrik.

Uji Tahanan Isolasi dilakukan untuk mengetahui kondisi isolasi suatu peralatan listrik demi keselamatan pengoperasian. Sebaiknya pengujian dilakukan secara berkala (berkala) sehingga dapat diperoleh grafik kondisi penahanan isolasi peralatan dari waktu ke waktu sehingga tingkat kerusakan dapat terlihat dan dapat mencegah kerusakan peralatan secara mendadak.

Dari hasil pengujian tahanan isolasi didapatkan nilai penurunan , biasanya ditemukan kasus antara lain :

1. Perubahan bentuk, retak, pecah, dan perubahan warna pada material merupakan indikasi penuaan isolasi.

2. Kontaminasi pada permukaan koil dan permukaan sambungan, bisa adanya debu atau hewan yang menempel di permukaan konduktor.

3. Terjadinya abrasi atau hal lain yang disebabkan oleh tekanan mekanis atau muncul korona.

4. Terjadi stess pada sambungan konduktor sehingga terjadi over heating (partial discharge). 

5. Adanya pergerakan pada support/coil holder akibat getaran-getaran mekanis (biasanya pada support dan coil holder pada trafo) baut kendor, bengkok dll.

Berikut ini adalah panduan untuk menguji uji insulasi untuk tegangan dc yang diterapkan dan peringkat tegangan peralatan menurut standar IEEE No. 43.

 




Contoh :

Jika sebuah kabel memiliki rating tegangan 20.000 V, maka kita menggunakan rating pengujian 5000 V. Untuk mengetahui nilai minimum pengukuran ini, gunakan rumus berikut:

R = (U x Q): 1000

R = (20,000 x 5000): 1000

R = 100,000 Ohm or 100 M Ohm

Jadi nilai resistansi isolasi minimum dari contoh diatas adalah 100 M Ohm.

Comments