METODE PENGETESAN TRANSFORMER TURN RATIO
METODE PENGETESAN TRANSFORMER TURN RATIO
Transformer Turn Ratio Test (TTR) ialah Pengujian rasio transformator yang dilakukan untuk
memastikan bahwa
kumparan transformator dalam kondisi baik sehingga penyaluran listrik di sisi
sekunder
transformator
berlangsung optimal .
Sebelum
melakukan pengukuran ini ada berbagai langkah yang musti harus di pahami,
antara lain :
- Vektor Group
- Rumus
Perhitungan TTR
1.
VEKTOR GROUP
Pada name plate transformator, sering kita melihat kombinasi vektor diagram seperti Dyn-5, YNd-5 dan lain sebagainya. Vektor group ada kaitanya dengan pergeseran phasa antra sisi HV dengan LV. Gambar berikut adalah contoh dari vektor group Dyn-5.
Gambar diatas apabila dijabarkan :
Vector group Dyn-5
-
Huruf D (Delta) menunjukan belitan primer dan transformator
berkoneksi Delta
-
Huruf yn (Wye) menunjukan belitan sekunder dan trafo
berkoneksi Wye dengan titik bintang (N) yang di keluarkan atau bisa di sebut
dengan 3phasa 4 kawat
-
Angka 5 menunjukan phase pertama atau phase (r) pada
belitan sekunder berada pada arah pukul 5 atau terjadi pergeseran sudut sebesar
120 deq antara phase pertama belitan primer (R) dengan phase kedua belitan
sekunder (r)
"Huruf besar identik dengan belitan primer, huruf kecil identik dengan belitan sekunder dan angka terakhir identik dengan penunjukan arah jarum jam"
2.
Rumus Perhitungan TTR Berdasarkan Vektor Group
Tabel 1. Rumus TTR berdasarkan Vektor Group
Pengukuran TTR dengan data tegangan primer dan sekunder
pada transformator sebagai berikut :
Tabel 2. Data tegangan primer dan sekunder pada trafo
Data diatas menunjukan trafo dengan jumlah 5
taping tegangan primer +2 x 5% & -2 x 5% dan tegangan sekunder 400 V / 230
V.
Hasil perhitungan TTR dengan menggunakan rumus Dyn (Kolom
paling atas pada Tabel 1)
> Taping 1
(22.000 V / 400 V)
A = Vp ÷ (Vs÷√3 )
A = 22.000 ÷ (400 ÷√3 )
A = 95,262
> Taping
2 (21.000 V / 400 V)
A = Vp ÷ (Vs÷√3)
A = 21.000 ÷ (400 ÷ √3 )
A = 90,932
> Taping
3 (20.000 V / 400 V)
A = Vp ÷ (Vs÷√3)
A = 20.000 ÷ (400 ÷ √3 )
A =
86,602
> Taping
4 (19. 000 V / 400 V)
A = Vp ÷ (Vs÷√3)
A = 19.000 ÷ (400 ÷ √3 )
A = 82,272
> Taping
5 (18.000 V / 400 V)
A = Vp ÷ (Vs÷√3)
A = 18.000 ÷ (400 ÷ √3 )
A = 77,942
Dimana :
A : Angka tranformasi Vp : Tegangan primer (Tegangan taping) Vs : Tegangan sekunder √3 : Rumus 3 phase Selanjutnya
hasil pengukuran trafo dengan menggunakan TTR dibandingkan dengan hasil
perhitungan toleransi dengan menggunakan rumus dibawah ini. |
Rumus :
Batas maksimal : A x 1.005
Batas minimal : A
x 0.995
Tabel
3. Hasil Pengukuran TTR & Trafo Dalam Kondisi Baik
Tabel 4. Hasil Pengukuran TTR & Trafo Dalam Kondisi
Rusak
Maksud dari tabel no 3 dan 4
ialah pada
nilai hasil pengukuran real dengan
menggunakan alat ukur TTR adalah Trafo dinyatakan baik apabila dari hasil pengukuran
tersebut tidak di temukan devisiasi nilai ratio ± 0.5% dam nilai tersebut
mengacu pada Standar IEC 60076-1.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Multi System Test Transformer
Support with Omicron tool : TESTRANO 600
Picture TESTRANO 600 OMICRON
Single System Turn Test Ratio :
Support with MEGGER TTR310
-----------------------------------------------------------------END--------------------------------------------------------------------
Comments