Posts

PENGUJIAN PARTIAL DISCHARGE

Image
  PROSEDUR PENGUJIAN PARTIAL DISCHARGE   Partial discharge merupakan sebuah fenomena   gangguan   yang   terjadi   pada transformator daya. Dimana, apabila gangguan partial   discharge   pada   kondisi   yang   lama   atau terus menerus akan berdampak kerusakan pada transformator. Pengecekan partial discharge merupakan salah satu cara untuk mengurangi kerusakan yang terjadi. Monitoring terjadwal dan perawatan secara rutin akan memberikan dampak positif terhadap transformator, sehingga proses produksi menjadi lancar dan mengurangi resiko kecelakan kerja. Fenomena partial discharge apabila terjadi secara terus menerus maka akan menimbulkan panas berlebih pada daerah tertentu yang nantinya akan merusak bahan isolasi dan mengarah kepada terjadinya   kegagalan   sistem. Power PD-TP500A atau HVPD Perangkat yang digunakan untuk menampilkan informasi pada layar komputer disebut Power PD (PD-TP500A) atau HVPD. Perangkat tersebut adalah sistem diagnostik secara portabel,   yang   sec

Sweep Frekuency Respone Analize - SFRA

Image
 Sweef Frekuency Respone Analize SFRA SFRA (Sweep Frequency Response Analysis) adalah suatu perangkat yang dapat menunjukkan indikasi perubahan kondisi trafo dari inti besi atau belitan transformator. Prosedur pengujian SFRA Test antara lain : 1.                     -  Pengujian SFRA pada sisi primer HV (High Voltage) - sisi sekunder LV (Low Voltage) terhubung terbuka (open) berdasarkan strandart DL/T 911-2004 2.                    -  Pengujian pada sisi sekunder LV (Low Voltage) – sisi primer HV (High Voltage) terhubung terbuka (open) berdasarkan standart DL/T 911-2004 3.                    - Pengujian pada sisi primer HV (High Voltage) – sisi sekunder LV (Low Voltage) dihubung singkat (short) menurut standart DL/T 911-2004 Wiring koneksi diagram SFRA Test : 1.       1.  Primer (sekunder = open), Primer 1u-1n (Sekunder open), Primer 1v-1n (Sekunder open), Primer 1w-1n (Sekunder open) 2.       2. Primer (sekunder = short 2u-2v-2w), Primer 1u-1n (Sekunder short 2u-2v-2w),

CONTACT RESISTANCE TEST

Image
  CONTACT RESISTANCE TEST    Contact resistance atau Tahanan kontak adalah suatu pengujian untuk mengetahui nilai resistansi suatu konduktor atau pemutus tegangan di setiap sambungannya. Standart pengujian kontak reisitance mengacu pada IEC 60694 dengan nilai standart <50 micro Ohm atau 120% dari FAT di setiap sambungan.  Biasanya pengujian kontak resistance pada main busbar yang sering dilakukan dilapangan adalah per phase dengan beberapa sambungan sekaligus. Dengan kondisi tersebut maka hasil nilai resistansi dari pengujian akan lebih besar dari standart, dan nilai pengujian yang dipakai adalah < 1 Ohm. Untuk mengitung rugi-rugi daya yang ditimbulkan oleh kontak resistance bisa digunakan rumus : P loss = I2 x R P loss = Rugi-rugi daya I         = Arus pengujian R       = Resistance Contoh : Apabila diketahui resistansi pada sambungan busbar 58 micro Ohm, dengan arus pengujian 100A, maka nilai P loss ? P loss = (100x100) x 58 micro Ohm            = 10.000 x 58 micro Ohm        

Acuan Standart Pengujian Hipot Test

Image
 DIELECTRIC TEST / HIPOT TEST Hipot test adalah pengujian arus bocor dengan tegangan 2-3 kali tegangan nominal pada sebuah isolasi konduktor pada kabel, busbar dan peralatan listrik lainnya. Ada dua jenis Hipot test antara lain Type Hipot AC dan Hipot test DC Hipot test AC biasa diperuntukan untuk test main bus pada panel listrik, sedangkan Hipot test DC digunakan untuk kabel. Standarisasi pengujian Hi-pot DC tersebut mengacu pada : -  IEC-60298, IEC-60694 = Tegangan nominal DC Hi-pot adalah 3xUn (Phase ke Netral) selama 10 menit per phase dan di catat kebocoran arusnya setiap menit. Dan untuk Hi-pot AC ditentukan juga standarisasi pengujian, antara lain :   - IEC 60694 dan IEC 60060 = Untuk tegangan menengah pada Switchgear dan nilai pengujian sesuai tabel dibawah ini : Kesimpulan: Apabila pada pengujian tersebut nilai arus bocor tidak lebih dari 5 mA maka dapat di pastikan tahanan isolasi objek tersebut baik dan aman di bebani.

COMPANY PROFILE

Image
 

Modifikasi ATS 3 INCOMING ( Inc PLN, Inc GEN1, Inc GEN2 )

Image
  SHARING PENGALAMAN ATS CUBICLE 20 KV  3 INCOMING dengan 3 OUTGOING Video diatas adalah salah satu pengalaman project kami di One Batam Mall yaitu pemasangan modul ATS Talus T200 Schneider dengan di aplikasikan di cubicle DM1A type motorize , modifikasi ini bertujuan agar 3 incoming cubicle tersebut bisa bekerja secara automatis apabila sumber tegangan dari PLN padam, jadi system nya adalah sebagai berikut : 1. Saat kondisi cubicle incoming PLN Off/padam maka akan automatis memerintahkan cubicle Incoming PLN open dan  3 Outgoing cubicle 20 kv Auto Open, lalu memerintahkan  Genset untuk start secara Auto dan syncrone di sisi LV (400 v) lalu tegangan dari Genset akan di Step Up dengan Trafo 400 v ke 20 kv kenapa outgoing cubicle 20 kv auto open ? tujuannya adalah apabila saat Genset mensupply power ke beban tidak terjadi inrust current. Setelah Genset sudah dalam kondisi power siap, maka 3 outgoing cubicle 20 kv tersebut dengan bergantian akan Close secara  Automatis dengan interval wak

Modul IOT ( Internet Of Thing ) - ON/OFF CB Jarak Jauh

Image
  CONTROL ON/OFF dan MONITORING POWER METER DIGITAL Seperti yang rekan-rekan lihat di video di atas adalah simulasi control ON/OFF dari smartphone atau PC yang terubung dengan koneksi internet, sehingga kita bisa mengcontrol dimanapun dan kapanpun. Modul ini saya namakan control modul IOT dengan fitur ini rekan-rekan selain untuk control jarak jauh juga berfungsi untuk memonitoring parameter tegangan, arus, frekuensi, kwh meter, apapun yang ada di power meter digital.  Di modul ini juga sudah lengkap dengan pengaman semisal sebelum masuk ke aplikasi nya rekan-rekan diminta login terlebih dahulu dengan memasukkan email dan password, sehingga tidak semua pihak yang bisa mengakses aplikasi ini. Aplikasi ini juga support dengan PC dan terdapat fitur mirip dengan scada system, antara lain terdapat DATA LOGGER, EVENT, METERING seperti gambar di bawah ini : Jika rekan-rekan membutuhkan jasa kami bisa klik WhatsApp tombol disamping, terima kasih dan salam POWER. Tag : #BlynkIOT , #Controljarak

SCADA system ( Jasa pemograman )

Image
SCADA ( Supervisory Control And Data Acquisition ) Apakah anda masih ragu atau masih belum yakin fungsi penting nya SCADA ? Masih banyak sebagian orang masih ragu mengaplikasikan system scada di instalasi kelistrikan nya, bahwasanya fungsi dari system scada tidak hanya untuk memonitoring suatu proses produksi tetapi yang paling penting adalah anilysis data dan pecegahan dini jika terdapat indikasi perangkat kelistrikan atau dalam proses produksi anda terdapat kejanggalan , sehingga sebagai operator atau engineer bisa menarik kesimpulan dan mengambil keputusan dengan tepat yang di dasari oleh data history event atau tren yang telah terekam. Bahwa SCADA yang dirancang dengan baik akan dapat menunjukkan kepada operator  semua hal yang perlu diketahui untuk menjalankan suatu proses produksi. Keuntungan lain jika kita menggunakan scada antara lain : 1.      Dapat mengeksekusi dengan cepat jika terjadi indikasi gangguan 2.    Mendapatkan data yang valid yang telah tersimpan di DAT

System Earthing Distribution Network

Image
  Sistem Pembumian (System Earthing) - Pada sistem tiga fasa tegangan menengah atau tegangan rendah terdapat tiga tegangan satu fasa yang diukur antara masing-masing fasa pada titik yang sama yang disebut titik netral atau “titik netral”. Dalam keadaan seimbang, setiap fasa akan bergeser sebesar 120° dengan nilai tegangan per fasa sebesar U/3. Titik netral merupakan titik pertemuan (node) dari ketiga belitan. Node yang menghubungkan salah satu ujung setiap belitan terletak di peralatan, dan di beberapa peralatan disediakan terminal titik netral sehingga dapat digunakan sebagai bagian dari jaringan distribusi. Pada beberapa peralatan lain tidak disediakan terminal titik netral sehingga titik netral peralatan tersebut benar-benar terisolasi (terisolasi) karena tidak dapat diakses. Karena ada peralatan yang titik netralnya bisa diakses dan ada yang tidak, maka titik netralnya ada yang ditanahkan dan ada yang tidak. Dan karena itu, sistem pentanahan suatu peralatan atau jaringan mengacu pa